ZAKY BIOLOGI

Sabtu, 25 Oktober 2008

matahari sebagai pusat tata surya




MATAHARI SEBAGAI PUSAT TATA SURYA

Diajukan untuk memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah: IPBA

Dosen: Sadirah, M.Fis

Disusun oleh:

Ais Hamidah

Desty destiana

Erni

Abdurrahman

Tarzaki

Kelompok I

Biologi-C/III

DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CIREBON

(STAIN)

2008




BAB I

MATAHARI SEBAGAI PUSAT TATA SURYA

A. MATAHARI

1. DESKRIPSI MATAHARI

MatahariMatahari adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata 149.680.000 kilometer (93.026.724 mil). Matahari serta kedelapan buah planet (yang sudah diketahui/ditemukan oleh manusia) membentuk Tata Surya. Matahari dikategorikan sebagai bintang kecil jenis G.Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk bulat betul. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek. Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar, karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari. Matahari adalah sebuah bintang karena matahari memancarkan cahaya yang dihasilkan sendiri. Matahari dapat memancarkan cahaya dan panas yang amat sangat besar energinya karena dihasilkan dari reaksi fusi nuklir penggabungan inti atom hidrogen

Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer, kromosfer dan korona. Fotosfer adalah Bagian lapisan permukaan yang memancarkan cahaya yang kuat dan menyilaukan. Kormosfer adalah Lapisan gas yang sangat tebal. Dan korona adalah Lapisan atmosfer terluar matahari. Adapun unsur penyusun matahari terdiri dari Hidrogen : 70%, Helium : 25%, Unsur lainnya : 5%. Untuk terus bersinar, matahari yang terdiri dari gas panas menukar zat hidrogen dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton, dengan itu kehilangan empat juta ton massa setiap saat.Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Banyaknya kalor yang diterima oleh setiap 1 cm persegi pada bagian atas atmosfir matahari permenit adalah 2 kalori per menit per cm persegi. Energi matahari terjadi karena adanya fusi atau penggabungan inti hidrogen membentuk inti helium serta 2 positron dan energi 24,7 MeV.

Kepadatan massa matahari adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari yang sampai ke permukaan Bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per meter persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat Tata Surya merupakan bintang generasi kedua. Material dari matahari terbentuk dari ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya alam semesta ini terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta tahun lalu.

2. JARAK MATAHARI DENGAN BUMI

Jarak matahari ke bumi adalah 93.000.000 mil. Jarak ini dipakai sebagai satuan astronomi. Satu satuan astronomi (Astronomical Unit = AU) adalah 93 juta mil = 148 juta km. Dibandingkan dengan bumi, diameter matahari kira-kira 112 kali diameter Bumi. Gaya tarik matahari kira-kira 30 kali gaya tarik bumi. Cahaya matahari menempuh masa 8 menit untuk sampai ke Bumi dan cahaya matahari yang terang ini dapat mengakibatkan siapapun yang memandang terus kepada matahari menjadi buta. Matahari adalah bintang yang tampak paling besar dibandingkan bintang-bintang lain yang bertaburan di angkasa luar karena jaraknya yang sangat dekat, yaitu sekitar 150 juta km. 150 juta kilo meter disebut juga sebagai satuan astronomi. Jarak kedudukan terdekat matahari ke bumi jaraknya adalah 147 juta km disebut Perihelium (1 januari). Sedangkat jarang paling jauh matahari ke bumi yakni kurang lebh sekitar 152 juta km disebut Aphelium (1 juli). Tentu saja saat ini belum ada orang yang menghitung secara langsung jarak matahari ke bumi karena sangat panas dan silau

3. SUHU MATAHARI

Menurut perhitungan para ahli, temperatur di permukaan matahari sekitar 6000 derajat Celsius namun ada juga yang menyebutkan suhu permukaan sebesar 5500 derajat Celsius. Jenis batuan atau logam apapun yang ada di Bumi ini akan lebur pada suhu setinggi itu. Temperatur tertinggi terletak di bagian tengahnya yang diperkirakan tidak kurang dari 25 juta derajat Celsius namun disebutkan juga kalau suhu pada intinya 15 juta derajat Celsius. Ada pula yang menyebutkan temperatur di inti matahari kira kira sekitar 13.889.000°C. Menurut JR Meyer, panas matahari berasal dari batu meteor yang berjatuhan dengan kecepatan tinggi pada permukaan matahari.

Sedangkan menurut teori kontraksi H Helmholz, panas itu berasal dari menyusutnya bola gas. Ahli lain, Dr Bothe menyatakan bahwa panas tersebut berasal dari reaksi-reaksi nuklir yang disebut reaksi hidrogen helium sintetis. Panas matahari pada permukaannya adalah kurang lebih 6 ribu derajat selsius. Sedangkan pada inti matahari temperatur mencapai 150 juta derajat celcius. Dari waktu ke waktu suhu matahari akan diperkirakan semakin dingin dan akhirnya mati bersama planet-planet lain termasuk bumi.

4. PERPUTARAN MATAHARI

Matahari berputar 25,04 hari bumi setiap putaran dan mempunyai gravitasi 27,9 kali gravitasi Bumi. Terdapat julangan gas teramat panas yang dapat mencapai hingga 100.000 kilometer ke angkasa. Semburan matahari 'sun flare' ini dapat mengganggu gelombang komunikasi seperti radio, TV dan radar di Bumi dan mampu merusak satelit atau stasiun angkasa yang tidak terlindungi. Matahari juga menghasilkan gelombang radio, gelombang ultra-violet, sinar infra-merah, sinar-X, dan angin matahari yang merebak ke seluruh tata surya.Bumi terlindungi daripada angin matahari oleh medan magnet bumi, sementara lapisan ozon pula melindungi Bumi daripada sinar ultra-violet dan sinar infra-merah. Terdapat bintik matahari yang muncul dari masa ke masa pada matahari yang disebabkan oleh perbedaan suhu di permukaan matahari. Bintik matahari itu menandakan kawasan yang "kurang panas" berbanding kawasan lain dan mencapai keluasan melebihi ukuran Bumi. Kadang-kala peredaran Bulan mengelilingi bumi menghalangi sinaran matahari yang sampai ke Bumi, oleh itu mengakibatkanterjadinya gerhana matahari

5. MANFAAT MATAHARI

· Matahari mempunyai fungsi yang sangat penting bagi bumi. Energi pancaran matahari telah membuat bumi tetap hangat bagi kehidupan, membuat udara dan air di bumi bersirkulasi, tumbuhan bisa berfotosintesis, dan banyak hal lainnya.

· Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batu bara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari.

· Mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, tahun serta mengontrol planet lainnya. Tanpa matahari, sulit membayangkan kalau akan ada kehidupan di bumi.

· Dimanfaatkan sebagai energi alternatif. Sel surya dan panel surya dapat menghaslkan energi listrik

B. KOMET

1. Deskripsi komet

Komet Hale-BoppKomet adalah benda angkasa yang mirip asteroid, tetapi hampir seluruhnya terbentuk dari gas (karbon dioksida, metana, air) dan debu yang membeku. Komet memiliki orbit atau lintasan yang berbentuk elips, lebih lonjong dan panjang daripada orbit planet. Ketika komet menghampiri bagian-dalam Tata Surya, radiasi dari matahari menyebabkan lapisan es terluarnya menguap. Arus debu dan gas yang dihasilkan membentuk suatu atmosfer yang besar tetapi sangat tipis di sekeliling komet, disebut coma. Akibat tekanan radiasi matahari dan angin matahari pada coma ini, terbentuklah ekor raksasa yang menjauhi matahari.Coma dan ekor komet membalikkan cahaya matahari dan bisa dilihat dari bumi jika komet itu cukup dekat. Ekor komet berbeda-beda bentuk dan ukurannya. Semakin dekat komet tersebut dengan matahari, semakin panjanglah ekornya. Ada juga komet yang tidak berekor. Komet berbeda dengan asteroid, benda tersebut berbahan utama sedan debu.para ahli berpendapat bahwakomet merupakan bola salju kotor.

2. Ciri orbit

Komet mempunyai orbit berbentuk elips. Perhatikan ia mempunyai dua ekorKomet mempunyai orbit berbentuk elips. Ilmuwan Komet bergerak mengelilingi matahari berkali-kali, tetapi peredarannya memakan waktu yang lama. Komet dibedakankan menurut rentangan waktu orbitnya. Rentangan waktu pendek adalah kurang dari 200 tahun dan rentangan waktu yang panjang adalah lebih dari 200 tahun. Secara umumnya bentuk orbit komet adalah elips.Ilmuwan telah memindai sekitar 900 orbit komet beberapa diantaranya memiliki orbit diantara garis edar planet venus dan mars dan memerlukan beberpa tahun untuk berevolusi sementara yang lainnya, memiliki orbit yang eksentris, yaitu berbentuk lonjong dan memerlukan waktu berabad-abad untuk melakukan revolusi.

Komet atau bintang berekor adalah anggota Tata Surya yang mempunyai orbit hiperbola. Ekornya kian panjang bila mendekati Matahari. Begitu panjangnya hingga bisa mencapai 150 juta kilometer, atau sejauh jarak Bumi-Matahari atau biasa dinamakan 1 Satuan Astronomi (SA). Dengan begitu komet bisa dibilang anggota tata surya terbesar.

3. Asal usul komet

Seorang astronom Belanda, Jan Oort mengemukakan teori bahwa Tata Surya dikelilingi awan dengan jari-jari antara 50.000 SA-100.000 SA. Awan ini tersusun dari materi berukuran kecil yang menjadi tempat pembentukan dan kemunculan komet. Untuk menghormati Jan Oort, awan itu lalu dinamai Awan Oort, dengan perkiraan populasi komet sekitar seratus triliun dan bermassa total 10-100 kali massa Bumi. Akibat gangguan bintang-bintang sekitar Matahari terhadapnya, sebagian materi awan jatuh ke bidang Tata Surya, selanjutnya tertarik oleh gravitasi Matahari dan bergerak ke pusat Tata Surya. Fred L Whipple, astronom dari Universitas Harvard, mengusulkan pertama kali di tahun 1950 mengenai struktur komet yang berupa gumpalan es kotor (Dirty Snowballs) berdiameter 1-10 kilometer karena tersusun dari beragam senyawa seperti karbondioksida, sianida, amonia, metana, air, serta berbagai macam logam yang bercampur dengan debu dan batuan. Ketika komet bergerak mendekati Matahari pada jarak kurang dari 3 SA, muncullah selubung gas dan debu yang berukuran 100.000 hingga 1 juta kilometer, yang dinamai Coma. Dalam bahasa latin Coma berarti 'rambut'.

Dari kata inilah sebutan komet berasal. Gas dalam Coma beragam seperti CO, CO, HCN, CH, CN, air dan formaldehid. Coma ini diselubungi oleh awan hidrogen berukuran jutaan kilometer yang muncul dari disosiasi radikal hidroksil (OH) akibat radiasi Matahari pada materi yang ada di Coma. Saat jarak komet kian dekat ke Matahari muncullah ekor komet akibat partikel-partikel yang dipancarkan Matahari (embusan angin Matahari) menguapkan materi yang menyelubungi inti komet. Ada dua jenis ekor Matahari, yaitu ekor ion yang arahnya selalu menjauhi Matahari (segaris arah Matahari-komet), dan ekor debu yang berarah melengkung ke Matahari, akibat tarikan gravitasi Matahari.

Meskipun ekor itu sedemikian panjang, kerapatannya amat kecil, bahkan lebih kecil dari kerapatan ruang hampa yang mampu dibuat di Bumi. Semakin dekat ke Matahari, maka ekor komet kian panjang. Materi yang hilang pun kian banyak. Sebaliknya, ketika menjauhi Matahari, ekor komet memendek. Komet pun kembali ke bentuk semula, namun dengan massa yang telah berkurang, ketika berada jauh dari Matahari menuju ke tempat asalnya. Namun, tidak semua komet memiliki nasib seperti itu. Ada komet yang ditakdirkan hancur akibat gravitasi Matahari seperti Komet West yang ditemukan pada tahun 1976. Selain gravitasi Matahari, juga ada yang tertarik oleh gravitasi planet raksasa, Yupiter, yaitu Komet Halley. Komet yang terkenal ini dihitung elemen orbitnya oleh astronom Inggris, Edmund Halley, pada tahun 1705 dan ditemukan periode orbitnya yaitu setiap 76 tahun sekali. Komet yang juga mengitari planet raksasa akan memiliki bentuk orbit yang amat eksentrik, kelegkungannya besar.

4. Komet yang terkenal

Komet Halley, secara resmi diberi nama 1P/Halley, nama umumnya diberikan menurut nama Edmond Halley, adalah suatu komet yang terlihat dari bumi setiap 75-76 tahun. Komet ini merupakan komet paling terkenal di antara komet-komet periodik lainnya. Walaupun pada setiap abad banyak komet berperiode panjang yang muncul dengan lebih terang dan dahsyat, Halley adalah satu-satunya komet dengan periode pendek yang tampak dengan mata telanjang, dan karenanya merupakan komet yang tampak dengan mata telanjang yang pasti kembali dalam rentang umur manusia. Kemunculannya sepanjang sejarah memiliki pengaruh yang besar terhadap sejarah manusia, walaupun penampakannya tidak dikenali sebagai obyek yang sama sampai abad ke-17. Komet Halley terakhir muncul di tata surya pada tahun 1986, dan akan muncul kembali pada pertengahan 2061. Pada Tahun 2004 ada dua komet yang bisa diamati dengan mata telanjang.

Pada tanggal 7 Mei 2004, salah satu komet itu mencapai kecerlangan maksimum. Di tahun 2004 ada dua komet yang bisa diamati dengan mata telanjang, yaitu Komet C/2001 Q4 (NEAT) dan C/2002 T7 (LINEAR). Dengan bantuan teleskop kecil dan binokular, kedua komet tersebut sudah bisa diamati sejak Februari 2004. Mulai bulan Maret, baru bisa diamati dengan mata telanjang setelah kecerlangannya lebih kecil dari 6 magnitudo semu. Magnitudo adalah skala kecerlangan obyek langit yang terlihat oleh pengamat, semakin kecil magnitudo maka akan semakin terang. Perbedaan sebesar 5 magnitudo setara dengan perbedaan kecerlangan 100 kali. Obyek terlemah yang bisa diamati oleh mata telanjang di langit memiliki magnitudo 6,5. Sebagai perbandingan magnitudo semu matahari sebesar - 26,8 dan bintang langit malam terterang, yaitu Sirius sebesar - 1, 46. Rata-rata bintang yang terang bermagnitudo dari 1 hingga 2. Komet NEAT ditemukan pada 28 Agustus 2001 melalui program Near Earth Asteroid Tracking (NEAT), saat itu magnitudonya 20 setara dengan 400 ribu kali lebih lemah dari bintang teredup yang bisa diamati dengan mata telanjang.

Namun, pada bulan April akan memiliki magnitudo sebesar 1-2 dan mencapai kecerlangan maksimum pada 7 Mei 2004, saat sejarak 48 juta kilometer dari Bumi. NEAT bergerak dalam arah rasi Canis Mayor, melewati Cancer, dan tiba di arah Ursa Mayor pada akhir Mei. Bisa diamati setelah matahari terbenam dari arah Barat-Utara bola langit. Lalu, sekitar tanggal 12-16 Mei ada pemandangan yang menakjubkan dikarenakan keberadaan empat planet terterang, yaitu Venus, Mars, Saturnus, dan Yupiter di sekitar komet. Adapun Komet LINEAR ditemukan melalui program Lincoln Laboratory Near Earth Asteroid Research (LINEAR) pada 29 Oktober 2002 dan akan mencapai kecerlangan maksimum 19 Mei 2004 pada jarak 40 juta kilometer dari Bumi. Komet ini bergerak dari arah rasi Pisces melewati Cetus, Eridanus, dan Lepus menuju Canis Mayor. Pada pertengahan April hingga awal Mei, komet ini bisa dilihat pagi hari di arah timur. Setelah itu, komet akan terlihat di arah Barat, setelah matahari

C. ASTEROID

1. Deskripsi Asteroid

Sabuk asteroid (titik-titik putih).Asteroid adalah benda langit kecil dan padat yang terdapat dalam sistem tata surya kita.Asteroid adalah contoh dari sejenis planet kecil (atau disebut juga planetoida), namun jauh lebih kecil dari sebua planet.Selama 200 tahun Ceres dianggap sebagai asteroid terbesar. Namun pada 23 Agustus 2001, telah ditemukan asteroid yang lebih besar daripada Ceres. asteroid ini bernama 2001 KX 76, lintasan orbitnya di dekat Pluto. Asteroid yang paling kecil mempunyai diameter beberapa puluh meter. Asteroid termasuk benda minor di sistem tata surya, bersama dengan komet dan meteoroid.

Asteroid benda kecil yang terbuat dari batu dan besi, yang berevolusi mengelilingi matahari seperti planet. Diameter asteroid kurang dari 100 km. berbeda dengan planet, asteroid tidak berbentuk bola, tidak beraturan, dan batuan berwarna gelap. Beberapa dapat terperangkap gravitasi seperti mars (phobos dan Deimos) dan beberapa satelit Yupiter.

Sudah sebanyak ratusan ribu asteroid di dalam tatasurya kita diketemukan, dan kini penemuan baru itu rata-rata sebanyak 5000 buah per bulannya. Pada 27 253 Mathilde, Asteroid tipe C.Agustus, 2006, dari total 339.376 planet kecil yang terdaftar, 136.563 di antaranya memiliki orbit yang cukup dikenal sehingga bisa diberi nomor resmi yang permanen. Di antara planet-planet tersebut, 13.350 memiliki nama resmi (trivia: kira-kira 650 di antara nama ini memerlukan tanda pengenal). Nomor terbawah tetapi berupa planet kecil tak bernama yaitu (3360) 1981 VA; planet kecil yang dinamai dengan nomor teratas (kecuali planet katai 136199 Eris serta 134340 Pluto) yaitu 129342 Ependes.

2. Peredaran Asteroid

Dari kiri ke kanan: 4 Vesta, 1 Ceres, BulanDari kiri ke kanan: 4 Vesta, 1 Ceres, Bulan..

Kebanyakan asteroid mengelilingi matahari dengan orbit hampir berbentuk lingkaran. Tetapi beberapa asteroid seperti Icarus dan Apollo memiliki orbit yang sangatt lonjong dimana orbitnya berpotongan dengan bumi. Kini diperkirakan bahwa asteroid yang berdiameter lebih dari 1 km dalam sistem tatasurya tatasurya berjumlah total antara 1.1 hingga 1.9 juta[3]. Astéroid terluas dapam sistem tatasurya sebelah dalam yaitu 1 Ceres, dengan diameter 900-1000 km. Dua asteroid sabuk sistem tatasurya sebelah dalam yaitu 2 Pallas dan 4 Vesta; keduanya memiliki diameter ~500 km. Vesta merupakan asteroid sabuk paling utama yang kadang-kadnag terlihat oleh mata telanjang (pada beberapa kejadian yang cukup jarang, asteroid yang dekat dengan bumi dapat terlihat tanpa bantuan teknis; lihat 99942 Apophis). Massa seluruh asteroid Sabuk Utama diperkirakan sekitar 3.0-3.6×1021 kg, atau kurang lebih 4% dari massa bulan. Dari kesemuanya ini, 1 Ceres bermassa 0.95×1021 kg, 32% dari totalnya. Kemudian asteroid terpadat, 4 Vesta (9%), 2 Pallas (7%), dan 10 Hygiea (3%), menjadikan perkiraan ini menjadi 51%; tiga seterusnya, 511 Davida (1.2%), 704 Interamnia (1.0%), dan 3 Juno (0.9%), hanya menambah 3% dari massa totalna. Jumlah asteroid berikutnya bertambah secara eksponensial walaupun massa masing-masing turun. Dikatakan bahwa asteroida juga memiliki satelit yang bernama Dactyl.

D. METEORIT

1. Deskripsi Meteorit

Bumi terus menerus dihantam oleh berbagai partikel bebatuan yang dating dari sabuk asteroid yang berada diantara planet Mars dan Yupiter. Ditarik oleh gravitasi Bumi, partikel tersebut masuk ke atmosfer Bumi dengan kecepatan yang membahayakan. Partikel kecil yang terbuat dari batu dan partikel debu ini disebut meteoroid. Meskipun terbakar dalam atmosfer, beberapa diantaranya dapat mencapai permukaan bumi; meteorit. Meteorit adalah batu meteor yang berhasil mencapai permukaan bumi. Disebut juga meteor setelah menembus atmosfir bumi tetapi belum mencapai permukaan bumi. Merupakan asteroid kecil yang ketika memasuki atmosfir bumi, gesekan udara menyebabkan meteor menjadi panas dan menimbulkan cahaya sehingga kadang kala disebut bintang jatuh.

Dalam hal penemuan, meteorit terbagi atas dua kelompok yakni “falls” dan “finds”. Kelompok falls adalah kelompok meteorit yang terlihat jatuh dan ditemukan sesaat setelah kejatuhannya di permukaan Bumi. Sementara kelompok finds merupakan kelompok objek yang ditemukan dan dikenali sebagai meteorit, yang telah jatuh di Bumi puluhan, ratusan bahkan ribuan tahun lalu. Meteorit besi jauh lebih banyak ditemukan dalam kelompok finds. Bagi para peneliti planet, meteorit yang paling berharga adalah golongan falls yang ditemukan segera setelah jatuh ke Bumi, karena kontaminasi yang alami akibat cuaca dan lingkungan masih sangat minim.

2. Asal – Usul Meteorit

Hasil pengamatan T. Mothé-Diniz (Brazil) dan D. Nesvorný (USA) menunjukan spektrum asteroid yang mereka temukan memiliki kemiripan dengan chondrite umum, yang merupakan materi meteor yang mirip dengan komposisi Matahari. Dari seluruh meteor yang jatuh di Bumi, sebagian besar diperkirakan berasal dari sabuk asteroid yang berada di antara Mars dan Jupiter. Tampaknya mereka terlontar setelah terjadi tabrakan dan masuk ke dalam orbit yang baru, dan pada akhirnya jatuh ke Bumi.Meteorit dalam perjalanan sejarah tata Surya memiliki peran penting, karena ia merupakan alat utama dalam memahami sejarah Tata Surya. Komposisi meteor merekam proses geologi di masa lalu yang terjadi saat mereka masih bersatu dengan induknya (tubuh utamanya).

Maksud induk atau tubuh utama disini adalah ada sbeuah asteroid yang kemudian ketika terjadi tabrakan melontarkan sejumlah materi keluar dan materi yang terlontar inilah yang kita kenal sebagai meteorit. Masalahnya, astronom seringkali gagal untuk menemukan induk si meteorit yang umum ditemukan di Bumi sehingga tak bisa diketahui spesimen asal si meteorit pada sabuk asteroid. Chondrites umum merepresentasikan 75% dari seluruh meteorit yang berhasil ditemukan.Untuk menemukan asal sumber si meteorit, astronom harus membandingkan spektrum spesimen meteorit dengan asteroid yang diamati. Ini sulit, karena setelah terlontar keluar, proses yang berlangsung di dalam meteorit dan di dalam asteroid yang jadi induknya sudah berbeda. Umumnya, permukaan sering mengalami perubahan akibat proses “cuaca angkasa”, yang berasal dari pergerakan mikrometeorit dan angin matahari. Kedua komponen ini secara progresif merubah spektrum permukaan asteroid, sehingga spektrumnya jadi berbeda dari meteorit yang terkait dengannya.

3. Besarnya tabrakan meteorit ke bumi

Jutaan tahun lalu, tepatnya 65 juta tahun lalu, meteor berjatuhan di Bumi dan menyebabkan terjadinya kepunahan massal. Meteorit-meteorit yang menghujani Bumi itu berdiameter 4 - 6 km. Hasil penelitian ilmuwan menunjukan, meteorit yang menumbuk Bumi pada era cretaceous-tertiary (K-T) 65 juta tahun lalu memiliki diameter sekitar empat hingga enam kilometer. Dan hujan meteroit tersebutlah yang menjadi pemicu terjadinya pemusnahan besar-besaran dinosaurus dan berbagai bentuk kehidupan lainnya yang ada pada masa itu.Dalam penelitian ini, François Paquay, seorang ahli geologi dari University of Hawaii at Manoa (UHM), menggunakan variasi (isotop) elemen osmium yang ada pada sedimen di dasar laut untuk mengukur ukuran meteorit tersebut. Osmium merupakan variasi (isotop) yang jarang ditemukan.

Saat meteorit menabrak Bumi, mereka membawa serta isotop osmium dalam berbagai rasio (perbandingan), dan rasionya juga berbeda dengan level isotop osmium yang normal didapat di lautan.Ketika tiba di Bumi, meteorit yang membawa elemen osmium yang sangat jarang ini kemudian menguap ke area sekitar tempat meteorit itu mendarat. Osmiumnya kemudian tercampur di lautan dengan cepat. Catatan tabrakan yang ada menunjukan adanya perubahan kimiawi lautan terutama di sedimen yang sangat dalam. Analisis dilakukan dengan contoh dari 2 situs, yakni dari Ocean Drilling Program (ODP) situs 1219 (berlokasi di Equatorial Pacific), dan ODP situs 1090 (berlokasi di ujung tepi Africa). Analisis lainnya juga dilakukan terhadap level isotop osmium selama periode Eocene, saat tabrakan besar meteorit terjadi. Hasilnya memperlihatkan adanya perubahan osmium pada sedimen lautan selama tabrakan dan sesudah tabrakan terjadi.

Meteorit Hoba West, Meteorit terbesar yang pernah ditemukan di Namibia pada tahun 1920. berat mencapai 55.000 kg (121.250 pon) meteorit ini jatuh ke bumi sekitar 80.000 th lalu.

KOMET-KOMET YANG TERKENAL

Nama

Tahun ditemukan

Deskripsi

Komet Halley

Lexell

Encke

Great March komet

Great komet

Swift – tuttle

Arend- Roland

Ikeya-seki

Bennett

Kohoutek

West

Shoemaker – Levy 9

Halle bop

Hyakutake

Tabur

1705

1770

1786

1843

1861

1862

1965

1965

1970

1973

1975

1993

1995

1996

1996

Muncul 76 tahun sekali sejak 240 SM

Komet terdekat dari bumi, jaraknya sekitar 2,2 jt km (1,4 jt mil)

Komet berperiode sangat pendek hanya 3,3 th

Memiliki ekor raksasa sepanjang 320 jt km

Memiliki ekor berbentuk kipas yang menakjubkan

Komet induk dari hujan meteor Perseid

Mempunyai anti-tail yang mengarah ke matahari

Komet terang yang mendekat matahari periodenya 880 th

Memiliki ekor melengkung yang indah dan pancaran dari inti kometnya

Difoto oleh wahana penjelajah Pinear

Komet paling terang sejak Ikeya – seki

Hancur bertubrukan dengan Jupiter

Dapat dilihat dengan mata telanjang pada tahun 1997

Komet paling sterang sejak komet west

Diperkirakan akan tampak terang tapi kemudian redup.

FAKTA ASTEROID

Nama

Thn ditemukan

Perkiraan Diameter

Jarak dari matahari

Ceres

Pallas

Vesta

Hygena

Davida

Interamnia

Cybele

Europa

Sylvia

Patientia

Juno

Psyche

Euphrsyne

1801

1802

1807

1849

1903

1910

1861

1858

1866

1899

1804

1852

1854

975 km (605 mil)

535 km (330 mil)

525 km (323 mil)

425 km (265 mil)

325 km (200 mil)

325 km (200 mil)

280 km (175 mil)

280 km (175 mil)

270 km (170 mil)

270 km (170 mil)

265 km (165 mil)

265 km (165 mil)

250 km (155 mil)

2,77

2,77

2,36

3,18

3,06

3,43

3,10

3,49

3,06

2,67

2,92

3,19

FAKTA HUJAN METEOR

NAMA

TGL MAXIMUM

KOMET TERKAIT

PERIODE

Quadrantids

Lyrids

Eta Aquarids

Delta Aquarids

Perseids

Draconids

Orionids

Taurids

Leonids

Geminids

3 Januari

21 April

4 Mei

30 Juli

11 Agustus

9 Oktober

20 Oktober

31 Oktober

16 November

13 Desember

-

1861

Halley

-

Swift – tuttle

Giacobini – Zinner

Halley

Encke

18661

Phaethon

(sebuah asteroid)

-

415 th

76 th

-

105 th

4 th

76 th

3 th

33 th

1,4 th