ZAKY BIOLOGI

Jumat, 26 November 2010

Pantai Desa Tegaltaman Akan Jadi Bumi Perkemahan..???

Pantai Tegal Taman Jadi Bumi Perkemahan


Indramayu, Pelita
Kwartir Ranting (Kwarran) Gerakan Pramuka Kecamatan Sukra berkeinginan agar Pantai Tegal Taman milik pemerintah kabupaten seluas 4 hektar dijadikan sebagai bumi perkemahan sekaligus taman rekreasi. Demikian dikemukakan Ketua Kwarran Aida Mustopa SAg, MSi kepada Pelita. Kamis (3/6).

Untuk mewujudkan rencana itu, anggota pramuka di wilayah Sukra telah menyiapkan tenaga guna menata pantai serapi mungkin, dan sebagai tahap pertama penataan, pramuka membina kerjasama dengan pemerintah desa, organisasi pemuda, dan karang taruna mengadakan gerakan penghijauan.

Keinginan yang kuat mewujudkan taman rekreasi plus bumi perkemahan itu mendapat tanggapan positif dari Ketua Kwarcab Indramayu Trisula Baedi MM yang beberapa waktu lalu melantik Dewan Kerja Ranting dan Pengurus Kwarran Sukra periode 2010-2013 seraya mengharapkan agar rencana kerjanya segera diajukan. "Pembuatan taman seperti itu adalah selaras dengan program kerja Pemerintah Kabu-paten dalam membina generasi muda yang potensil di Indramayu," katanya.

Kursus Dasar dan Lanjutan Selain mempersiapkan penataan pantai rekreasi dan bumi perkemahan, Kwarran pada tahun ini juga mempunyai program meningkatkan pengetahuan dan keterampilan parapembina di setiap pangkalan yaitu dengan mengadakan Kursus Dasar dan Kursus Lanjutan Gerakan Pramuka.

"Kursus itu diadakan secara terpadu antar tiga kwarran yaitu Sukra, Patrol, dan Kandang-haur. Kwarran Sukra bertindak selaku penyelenggara sekaligus menyiapkan tempat pelaksanaannya, dengan materi-ma* eri pelatihan disampaikan langsung dari Kwarab Indramayu," jelas Alda.

Di Kwarran Sukra dewasa Ini terdapat 40 gugus depan penggalang yang terdapat di 20 pangkalan sekolah dasar, serta 8 gugus depan penegak yang terdapat di 4 pangkalan sekolah lanjutan. Menurut Sekbid Minkeu Kwarran Kasto SPd, para anggota gugus depan pramuka itu giat mengadakan latihan minimal sekali dalam seminggu. Di Pangkalan Penggalang Sukra I misalnya, latihan kepramukaan yang semula diadakan setiap hari Jumat sekarang dirubah menjadi hari Minggu sesuai dengan keinginan para anggota.

Latihan kepramukaan lebih diutamakan bagi anak-anak kelas 4 dan 5, sedangkan kelas 6 hanya satu semester. "Latihan-latihan yang diadakan umumnya tentang baris berbaris, pengetahun macam-macam sandi, kecintaan terhadap alam, hacking, tali temali, serta materi kegiatan kepramukaan lainnya," jelas Kasto SPd. (ck-101)

Sabtu, 20 November 2010

apa itu tundra..??

TUNDRA

A. PENDAHULUAN

Bioma tundra merupakan bioma yang terdapat di daerah lingkar kutub utara dan selatan. Pada bioma ini tidak terdapat pepohonan yang dapat tumbuh, yang ada hanya tumbuhan kecil sejenis rumput dan lumut. Bioma ini terdapat di sekitar lingkar Artik, Greenland di wilayah kutub utara. Di wilayah kutub selatan terdapat di Antartika dan pulau-pulau kecil disekitar Antartika. Bioma tundra berdasarkan pembagian iklim terdapat di daerah beriklim es abadi dan iklim Tundra .

Dalam geografi fisik, tundra adalah biome dimana pohon pertumbuhan terhalang oleh temperatur rendah dan musim tumbuh yang pendek. Istilah tundra berasal dari Kildin Sami tūndâr, yang berarti "dataran tinggi, saluran gunung tanpa pohon." Ada dua jenis tundra: Arctic tundra (yang juga terjadi di Antartika) dan alpine tundra. Di tundra, yang tumbuh-tumbuhan kurcaci terdiri dari semak, sedges dan rerumputan, lumut, dan lumut.

Daerah tundra hanya terdapat di belahan bumi utara dan kebanyakan terletak di daerah lingkungan kutub utara. Daerah ini memiliki musim dingin yang panjang serta gelap dan musim panas yang panjang serta terang terus-menerus. Daerah tundra di kutub ini dapat mengalami gelap berbulan-bulan, karena matahari hanya mencapai 23½° LU/LS. Di daerah tundra tidak ada pohon yang tinggi. Kalau ada pohon, maka pohon itu terlihat pendek seperti semak. Di daerah tundra ini banyak terdapat lumut, terutama sphagnum dan lichenes (lumut kerak). Tumbuhan semusim di daerah tundra biasanya berbunga dengan warna yang menyolok dengan masa pertumbuhan yang sangat pendek sehingga pada musim pertumbuhan, pemandangannya sangat indah. Tumbuhan di daerah ini dapat beradaptasi terhadap keadaan dingin sehingga akan tetap hidup meskipun dalam keadaan beku.

B.KEHIDUPAN DI KAWASAN TUNDRA

1.TABURAN KAWASAN

  1. Sekitar Garisan Artik & Garisan Antartika (66½oU & S).
  2. Hemisfera utara
  • Pulau Greenland
  • Utara benua Amerika Utara (Utara Kanada)
  • Alaska
  • Utara benua Rusia
  • Eropah
  1. Hemisfera selatan – Kawasan Tundra.

2. SIFAT IKLIM

  1. Mengalami dua musim yang nyata (musim dingin dan musim panas).
  2. Musim dinginnya panjang (Nov-Mac).
  3. Musim dinginnya terlampau sejuk dengan suhu antara 18oC-37oC.
  4. Musim dingin - siangnya pendek & malam panjang.
  5. Bila matahari berada di Garisan Jadi, kawasan Artik mengalami malam 24 jam.
  6. Musim panas pendek antara Mei-Julai dengan suhu yang sederhana (bawah 10oC).
  7. Bila matahari berada di Garisan Saratan, kawasan Artik mengalami siang 24 jam & kawasan utara siang 6 jam.
  8. Bezantara suhu tinggi (28oC).
  9. Hujan terlalu sedikit – kurang daripada 250mm.
  10. Paling lebat dalam musim panas.
  11. Musim dingin hujan turun dalam bentuk salji.

3. TUMBUHAN SEMULAJADI

  1. Tumbuhan tundra seperti lumut & kulampair.
  2. Pokok-pokok renek dan bunga artik pada musim panas.
  3. Rumput keras dan lumut disepanjang tanah pamah pantai.
  4. Pokok-pokok bantut seperti willow & hirch yang tumbuh di tepi-tepi sungai.
  5. Rumput paya di kawasan berpaya.

4. CARA HIDUP PENDUDUK

  1. Penduduk utama di kawasan Tundra
  • Orang Eskimo - perisai Kanada, Alaska dan pantai Greenland.
  • Orang Lapp - sepanjang pantai Norway, Sweden dan Findland - Eropah utara.
  • Orang Samoyed, Tungu, Yakut & Koryak disepanjang pantai Cis yang menghadap lautan Artik.
  1. Memperoleh makanan dengan cara menangkap ikan, mengumpul tumbuhan dan berburu binatang seperti walrus, singa laut dan karibu.
  2. Gunakan kulit, bulu untuk buat pakaian, khemah, selimut dan hasil dagangan lain.
  3. Kaya dengan hasil galian seperti :
  • Arang batu, petroleum dan emas di Alaska.
  • Bijih besi di Sweden Utara.
  • Nikel dan fosfat di Rusia.
  • Kuprum di Kanada.
  1. Kenderaan utama - kayak dan umiak. Musim dingin gunakan kenderaan yang dipanggil andursalji.

C. KARAKTERISTIK TUNDRA

1. Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap.

2. Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami pertumbuhan.

3. fauna yang terdapat di wilayah ini memiliki bulu dan lapisan lemak yang tebal untuk tetap membuat tubuhnya hangat

4. Rata-rata curah hujan tahunan di Tundra biasanya kurang dari 15 inci

5. Rata-rata suhu musim dingin -34 °c-60 ° C tapi musim panas rata-rata suhu 3-12 ° C, sehingga pepohonan sangat sulit untuk tumbuh.

6. Usia tumbuh tanaman sangat pendek, berkisar antara 30 – 120 hari (1 – 4 bulan).

7. Jenis-jenis vegetasi yang dapat hidup di bioma tundra misalnya lumut kerak, rumput teki, tumbuhan terna, dan semak-semak pendek.

· Pada daerah yang berawa jenis vegetasi yang ada misalnya rumput teki, rumput kapas dan gundukan gambut (hillock tundra).

· Di cekungan yang basah seperti di Greenland terdapat semak salik dan bentula.

· Di tempat yang agak kering ditumbuhi lumut, teki-tekian, ericeceae, dan beberapa tumbuhan yang berdaun agak lebar.

· Di lereng-lereng batu terdapat kerak, lumut dan alga.

Karena memiliki iklim es abadi dan iklim tundra, maka wilayah bioma tundra selalu bersuhu dingin sehingga fauna yang terdapat di wilayah ini memiliki bulu dan lapisan lemak yang tebal untuk tetap membuat tubuhnya hangat. Contoh fauna di bioma tundra misalnya rus, rubah, kelinci salju, hewan-hewan pengerat, hantu elang, dan beruang kutub.

Jenis-jenis burung yang hidup di bioma tundra misalnya : itik, angsa, burung elang dan burung hantu. Mamalia darat berkaki empat yang berbulu tebal dan besar misalnya Muskox.

Selain beberapa jenis di atas, bioma tundra juga mempunyai fauna khas yang lain misalnya penguin. Fauna khas yang hidup di air misalnya paus Beluga (paus putih) dan paus Narwhal (paus bertanduk).

D. PERMASALAHAN

1. Pencemaran dari pertambangan dan pengeboran minyak telah mencemari udara, dan lingkungan sekitarnya.

2. Tanah di sekitar beberapa tambang nikel di Rusia telah menjadi begitu tercemar sehingga tanaman di daerah sekitarnya mati.

3. Efek global warming: mengancam kehidupan di bumi.

FAKTA

Di kutub tersimpan milyaran ton metana beku: apabila kutub mencair metana juga ikut terlepaskan ke atmosfer.

Dua kapal barang Jerman berlayar dari Korea Selatan menuju Siberia lewat Laut Kutub Utara. Ini adalah untuk pertama kalinya kapal asing berlayar melewati jalur laut utara ke Eropa tanpa memakai alat pemecah es.

Dua kapal Jerman mulai berlayar Jumat (21/8) dalam perjalanan pertama mereka melintasi wilayah pantai utara Rusia yang menghadap ke Kutub Utara tanpa bantuan kapal pemecah es setelah perubahan iklim membantu membuka jalur itu.

Niel Stolberg, presiden dan CEO Beluga Shipping GmbH, mengatakan kapal Beluga Fraternity dan Beluga Foresight meninggalkan pelabuhan Rusia, Vladivostok, dalam pelayaran bersejarah yang menghemat biaya, dengan barang yang diambil di Korea Selatan menuju Belanda.

Mencairnya es Kutub Utara akibat perubahan iklmi telah memungkinkan perusahaan pelayaran tersebut mengirim kapal berat banyak-manfaat Beluga melayari Jalur Timur-laut, yang legendaris, kata Stolberg.

Beluga memperoleh izin dari pemerintah Rusia untuk mengirim kapal komersial pertama non-Rusia melayari jalur tersebut pada Jumat.

Jalur Laut Utara memangkas 7.400 kilometer dari jalur biasanya sepanjang 20.350 kilometer melalui Terusan Suez sehingga menghasilkan penghematan yang sangat besar dalam biaya bahan bakar dan buangan gas CO2, katanya.

“Kapal pemecah es dan kapal selam Rusia telah menggunakan Jalur Utara pada masa lalu tapi itu tak terbuka bagi pelayaran komersial sebelum sekarang karena ada banyak daerah yang diselimuti es tebal,” kata Stolberg kepada wartawan kantor berita Inggris, Reuters, dalam satu wawancara melalui surat elektronik, e-mail.


E. SOLUSI

n Memperhatikan analisis dampak lingkungan

n Mengurangi efek rumah kaca

n Meningkatkan kesadaran manusia akan pentingnya kelestarian alam.

F. KESIMPULAN

Bioma tundra merupakan bioma yang terdapat di daerah lingkar kutub utara dan selatan. Pada bioma ini tidak terdapat pepohonan yang dapat tumbuh, yang ada hanya tumbuhan kecil sejenis rumput dan lumut. Bioma ini terdapat di sekitar lingkar Artik, Greenland di wilayah kutub utara. Di wilayah kutub selatan terdapat di Antartika dan pulau-pulau kecil disekitar Antartika. Bioma tundra berdasarkan pembagian iklim terdapat di daerah beriklim es abadi dan iklim Tundra .

Walaupun kehidupan di bumi semakin terancam, kita masih punya kesempatan untuk mencegahnya, yang kita butuhkan hanyalah kemauan kuat untuk berubah dalam menyelamatkan bumi ini.

G. REFERENSI

Anonim. Tundra. www.id.wikipedia.com Tgl akses 20 September 2009.

http://andimanwno.wordpress.com/2009/02/09/bioma-tundra/ Tgl akses 20 September 2009.

http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=75&fname=ekosistem.htm

Tgl akses 20 September 2009.

http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/.htm#Tundra

Kumpulan Artikel Bioteknologi Pengolahan Limbah Plastik

MIKROBA "TENAGA KERJA" BIOPLASTIK

Mikroba adalah jasad renik yang sangat beragam jenisnya dan memiliki fungsi sebagai pengurai. Kini salah satu jenisnya telah diubah menjadi ”tenaga kerja” untuk memproduksi bioplastik oleh Khaswar Syamsu. Ia seorang perekayasa dari Institut Pertanian Bogor yang berhasil merekayasa pembuatan plastik terbuat dari bahan pati sagu dan lemak sawit sehingga menjadi plastik ramah lingkungan atau bioplastik. ”Mikroba itu tenaga kerja yang tidak pernah menunggu perintah dan tidak pernah demo,” ujar Khaswar.

Perlengkapan tua itu termasuk bioreaktor buatan Jerman yang dibeli 23 tahun silam atau pada 1986. Bioreaktor itu telah menemani Khaswar setidaknya ketika memulai riset produksi bioplastik sejak tahun 2000 hingga 2006 ketika ia berhasil menemukan metode pembuatan bioplastik dan mendaftarkan patennya.

Sedikitnya ada tujuh uji coba bioplatik yang dilaksanakan. Uji coba itu meliputi kekuatan tarik, elastisitas, perpanjangan putus, sifat termal, derajat kristalinitas, gugus fungsi dalam struktur kimia, dan biodegradabilitas atau keteruraiannya. Uji coba yang terakhir mengenai keteruraiannya ini, bioplastik hasil rekayasa Khaswar dapat terurai atau termakan mikroba dalam waktu 80 hari. ”Dibandingkan dengan bahan organik lainnya, seperti kertas, laju terurai pada bioplastik ini lebih cepat,” ujar Khaswar.

Menimbun plastik

Khaswar mengutip sebuah referensi yang menunjukkan fenomena yang berlangsung saat ini berupa timbunan plastik sebagai salah satu produk utama sampah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia. Padahal, sampah plastik itu tidak akan terurai dan akan merusak lapisan tanah.

”Pada 2003 kebutuhan plastik di Indonesia mencapai 1,35 juta ton per tahun. Setelah menjadi sampah, pemerintah hanya mampu mengelola 20-30 persennya. Selebihnya ditimbun ke area pembuangan sampah,” katanya yang kini menjabat Kepala Divisi Rekayasa Bioproses dan Bahan Baru pada Pusat Penelitian Sumber Daya Hayati dan Bioteknologi IPB.

Pada 2000 dan 2001, Khaswar menggunakan dana riset dari program Riset Hibah Bersaing Direktorat Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan saat itu. Dana riset Rp 29,9 juta per tahun. Kemudian dilanjutkan pada 2005 dan 2006 menggunakan dana riset dari program Riset Unggulan Terpadu Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Dana riset setiap tahun Rp 97 juta dan Rp 93 juta. Dari kegiatan riset selama empat tahun itulah lalu dihasilkan bioplastik. Menurut dia, harga produksi bioplastik ini antara lima sampai tujuh kali harga pembuatan plastik konvensional yang terbuat dari bahan berbasis petrokimia atau minyak bumi.

”Negara Korea saat ini berhasil menyimulasikan produksi bioplastik hanya dengan biaya tiga kali biaya pembuatan plastik berbasis petrokimia. Ketika bahan petrokimia yang terbatas dan tidak teruraikan itu ke depan makin mahal, produksi bioplastik akan makin murah dan yang lebih penting ramah lingkungan,” ujar Khaswar.


Mikroba impor

Mikroba yang disebut-sebut Khaswar sebagai tenaga kerja bioplastik, yang bekerja dengan tidak pernah menunggu perintah dan tidak pernah mendemo, adalah Ralstonia eutropha impor dari Jepang. ”Sebetulnya, mikroba itu juga ada di dalam tanah di mana pun di Indonesia ini. Namun, di Indonesia tidak ada badan nasional yang secara khusus menangani masalah pemetaan dan pengoleksian mikroba seperti di Jepang,” kata Khaswar.

Secara terpisah, Kepala Bidang Biologi Sel dan Jaringan pada Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Puspita Lisdiyanti mengatakan, keberadaan badan nasional yang secara khusus menangani pemetaan dan pengoleksian berbagai mikroba di Indonesia belum dirintis.

”Saat ini para peneliti atau perekayasa yang membiakkan mikroba itu hanya menggunakannya demi kepentingan masing-masing. Semestinya, memang ada badan nasional yang secara khusus menangani koleksi mikroba dan pemanfaatannya untuk kepentingan bersama,” kata Puspita (Sumber: Kompas)

Pada era ke depan, menurut Puspita, bidang mikroorganisme ini memiliki peranan sangat penting untuk menunjang kehidupan yang berkelanjutan. Mikroba terbukti dapat menciptakan bahan bioplastik sekaligus akan mengurainya kembali. Dengan rantai ini, keseimbangan alam tercipta.


Sumber :

http://www.kompas.com/read/xml/2009/01/09/08283719/mikroba.tenaga.kerja.bioplastik
9 Januari 2009,

Sumber Gambar :
http://www.nec.co.jp/eco/en/annual2006/02/images/2-1-02.jpg

Referensi :

http://bioteknologiindonesia.blogspot.com/2009/03/mikroba.tenaga.kerja.bioplastik diunduh 12 April 2010


Rekayasa Bioplastik Berbahan Dasar Limbah Jagung dengan Plasticizer Asam Lemak Inti Sawit dan Aplikasinya Sebagai Pengemas Biodegradable untuk Bahan Pangan dan Farmasi.

Masykuri, M.; Radiman, Cynthia L.; Arcana, I Made*)

Fakultas KIP UNS, Penelitian, Dikti, Hibah Bersaing, 2007

Telah dilakukan rekayasa pembuatan bioplastik dengan bahan dasar limbah jagung dengan plasticizer asam lemak inti sawit. Plasticizer asam lemak inti sawit dipilih untuk menggantikan plasticizer komersial, yakni dioctylphtalate (DOP), trioctylphtalate (TOP), dan dioctylsebasate (DOS) yang bersifat toksik. Keuntungan plasticizer dari minyak nabati sebagai pengganti plasticizer sintetis adalah selain dapat diperbaharui, juga tidak bersifat racun dan lebih bersahabat dengan lingkungan. Penelitian ini mengkaji sintesis bioplastik zein dengan variasi 3 jenis plasticizer, yaitu: gliserol, asam oleat dan tanpa plasticizer sebagai pembanding. Variasi konsentrasi plasticizer/zein (v/w) yang diteliti terdiri dari 0,1/1; 0,2/1; 0,4/1; 0,8/1 dan 1/1.

Karakterisasi yang dilakukan meliputi sifat termal, struktur dan morfologi lintang dan kristalinitas dari produk. Prosedur pengujian yang digunakan adalah berturut-turut ASTM D638-99, DSC, XRD, FTIR, dan SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin bertambahnya konsentrasi plasticizer, semakin lentur bioplastik yang dihasilkan. Bioplastik zein memiliki suhu transisi gelas, Tg, antara 110 – 165oC, pada pemanasan di atas suhu tersebut terjadi perubahan dari keadaan glassy ke rubbery.

Ditinjau dari aspek morfologi lintang, struktur bioplastik dengan plasticizer asam oleat lebih baik daripada bioplastik dengan plasticizer gliserol atau tanpa plasticizer, karena memiliki struktur matrik polimer yang lebih rapat. Bioplastik dengan plasticizer asam oleat memiliki fasa kristalin yang paling besar dibanding kedua jenis bioplastik lainnya, fasa kristalin bioplastik dengan plasticizer gliserol relatif sama dengan bioplastik tanpa plasticizer. Pada aspek karakter mekanik, meningkatnya kadar plasticizer mampu meningkatkan kuat tarik. Kuat tarik dan perpanjangan putus menunjukkan penurunan dengan semakin lamanya waktu penyimpanan. Bioplastik dengan plasticizer asam oleat memiliki kuat tarik yang lebih tinggi dibanding bioplastik dengan plasticizer gliserol atau bioplastik tanpa plasticizer. Kuat tarik bioplastik dengan plasticizer asam oleat, gliserol dan tanpa plasticizer pada awal perlakuan berturut-turut adalah 7,8 MPa, 7,2 MPa dan 6,9 MPa.


Referensi:

http://lppm.uns.ac.id/2009/01/29/rekayasa-bioplastik-berbahan-dasar-limbah-jagung-dengan-plasticizer-asam-lemak-inti-sawit-dan-aplikasinya-sebagai-pengemas-biodegradable-untuk-bahan-pangan-dan-farmasi-2/

diunduh 12 April 2010


KEMASAN PLASTIK NANOTEKNOLOGI SANGAT RAMAH LINGKUNGAN

on: January 28, 2010, 02:42:58 pm

Jakarta - Teknologi nano (nanotechnology) dalam kemasan plastik bisa menjadi teknologi yang sangat ramah lingkungan karena plastik menjadi sangat mudah terurai oleh mikroba yang ada dalam tanah.

"Dengan nanoteknologi, maka plastik kemasan yang sebelumnya membutuhkan waktu puluhan tahun untuk terurai, menjadi mudah terurai hanya dalam 4-8 minggu, bahkan lebih cepat lagi," kata Sekjen Masyarakat Nanoteknologi Indonesia (MNI), Dr. Agus Haryono, di sela Konferensi Internasional "Advanced Materials and Practical Nanotechnology" di Jakarta, Rabu (11/11’ 09). Plastik kemasan nanoteknologi yang disebut sebagai plastik "biodegradable" hasil riset bersama MNI itu, dibuat dengan mencampurkan kalsium karbonat dalam bentuk partikel nano dengan ukuran puluhan nanometer ke dalam bahan kemasan plastik polietilen (PE) atau polipropilen (PP) hingga 70 persen.

"Kemasan plastik nanoteknologi mudah terurai karena dengan ukurannya yang sangat kecil, luas permukaanya menjadi lebih lebar, kontak dengan mikroba dalam tanah jauh lebih banyak," kata pakar kimia polimer LIPI itu.Nanoteknologi berkaitan dengan bagaimana cara mengatur material, sruktur dan fungsi zat pada skala nano (satu nanometer sama dengan satu meter dibagi satu miliar -red) sehingga menghasilkan materi dengan struktur dan fungsi baru.
Namun sayangnya, ujar dia, kemasan plastik nanoteknologi yang dibuat oleh mikroba ini masih lebih mahal dibanding kemasan plastik biasa sehingga akan sulit dilirik masyarakat meski sangat bagus untuk lingkungan."Tapi kami sudah mencoba mendorong Kementerian Lingkungan Hidup untuk membuat peraturan tentang pemanfaatan kemasan plastik biodegradable ini," kata dia.
Menurut dia, jika perusahaan plastik kemasan bisa memproduksi dua persen saja kemasan plastik biodegradable ini dari total produksi plastik PE dan PP-nya, maka hal itu udah sangat bagus.Agus mengatakan, ada dua metode pembuatan kemasan plastik nanoteknologi, yakni secara kimia dan secara fisika.

Secara kimia yaitu dengan melarutkan dan ditambahkan zat kimia tertentu sehingga muncul dalam bentuk bubuk seukuran nano atau dengan cara fisika yaitu dengan menghancurkan zat-zat dengan alat "high energy milling."Ketua Umum MNI Dr Nurul Taufiqurochman mengatakan, nanoteknologi saat ini sudah semakin diaplikasikan ke berbagai bidang seperti di bidang kosmetik, pengobatan, tekstil, bahan bangunan, teknologi informasi dan komunikasi dan lain-lain.(ant/yan).

Referensi:

http://forum.upi.edu/v3/index.php?PHPSESSID=42a020f745f25ba40da8ef409b878406&topic=15659.msg49732#msg49732 Tanggal Dowload 2 April 2010


Polimer Biodegradable dari Pati

Published By riekri On Sunday, February 7th 2010.

Under Chemical Engineering Tags: Biodegradable Polymer

Polimer biodegradable adalah polimer yang dapat berubah menjadi biomassa, H2O, CO2 dan atau CH4 melalui tahapan depolimerisasi dan mineralisasi. Depolimerisasi terjadi karena kerja enzim ekstraseluler (terdiri atas endo dan ekso enzim). Endo enzim memutus ikatan internal pada rantai utama polimer secara acak, dan ekso enzim memutus unit monomer pada rantai utama secara berurutan. Bagian-bagian oligomer yang terbentuk dipindahkan ke dalam sel dan menjadi mineralisasi. Proses mineralisasi membentuk CO2, CH4, N2, air, garam-garam, mineral dan biomassa. Definisi polimer biodegradable dan hasil akhir yang terbentuk dapat beragam bergantung pada polimer, organisme, dan lingkungan.

Pengkajian pemanfaatan sumberdaya pati untuk produksi plastik biodegradable dapat dilakukan melalui 3 cara yaitu:

  1. Pencampuran (blending) antara polimer plastik dengan pati
    Pencampuran dilakukan dengan menggunakan extruder atau dalam mixer berkecepatan tinggi (
    high speed mixer) yang dilengkapi pemanas untuk melelehkan polimer plastik. Plastik yang digunakan dapat berupa plastik biodegradable antara lain PolyLactic Acid (poli asam laktat) maupun plastik konvensional (polietilen). Sedangkan pati yang digunakan dapat berupa pati mentah berbentuk granular maupun pati yang sudah tergelatinisasi. Sifat mekanik dari plastik biodegradable yang dihasilkan tergantung dari keadaan penyebaran pati pada fase plastik, yaitu bila pati tersebar merata dalam ukuran micron dalam fase plastik, maka produk plastik biodegradable yang dihasilkan akan mempunyai sifat mekanik yang baik. Sifat biodegradabilitas dari plastik biodegradable berbasiskan pati sangat bergantung dari kandungan patinya. Semakin besar kandungan patinya, maka semakin tinggi tingkat biodegradabilitasnya.

  1. Modifikasi kimiawi pati

Untuk menambahkan sifat plastisitas dari pati, metode grafting sering digunakan. Sifat biodegradabilitas dari produk plastik yang dihasilkan tergantung daripada jenis polimer yang dicangkokkan pada pati. Jika polimer yang dicangkokkan bersifat biodegradable, maka produk yang dihasilkan juga akan bersifat biodegradable. Namun demikian, biasanya sifat biodegradabilitas pati akan berkurang atau bahkan hilang sama sekali dengan proses modifikasi kimiawi.

  1. Penggunaan pati sebagai bahan baku fermentasi menghasilkan monomer/polimer plastik biodegradable

Pati dapat dipakai sebagai bahan baku fermentasi untuuk menghasilkan asam laktat (monomer dari PLA), 1,4-butanediol (monomer dari PBS) atau polyester mikroba (PHB) atau biopolimer lainnya.

Sifat polimer biodegradable sangat beragam bergantung pada jenis polimer, jenis aditif yang dipakai dan kondisi proses. Menurut Andrady (2000) diacu dalam Hartoto et al (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi biodegradabilitas senyawa polimer antara lain adalah panjang rantai molekul polimer, kompleksitas struktur polimer dan hidrofilitas polimer. Faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi biodegradasi plastik di lingkungan antara lain sifat-sifat primer bahan yang meliputi komposisi polimer, berat molekul (BM), distribusi bobot molekul, kritalinitas, suhu transisi gelas (Tg), porositas, hidrofibisitas, konfigurasi sterik, jenis ikatan antar monomer serta proses pembuatan bahan yang mencakup jenis pembuatan, karakteristik permukaan, ketebalan bahan, zat aditif, bahan pengisi, dan pelapis (Brandl et al, 1995 dalam Hartoto et al, 2005).

Siklus produksi dan degradasi biodegradable polymer (IBAW  Publication, 2005)

Siklus produksi dan degradasi biodegradable polymer (IBAW Publication, 2005)

Daftar Pustaka:

Anonymous, 2005. Highlights in Bioplastics, Berlin: IBAW Publication.

Hartoto, Liesbetini., Ani Suryani dan Erliza Hambali, 2005. Rekayasa Proses Produksi Asam Polilaktat (PLA) dari Pati Sagu Sebagai Bahan Baku Utama Plastik Biodegradable, Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Nasiri, Syah Johan A., 2008. Mengenal Polylactic acid, dalam Majalah Sentra POLIMER, Tahun VII nomor 27, Jakarta.

Referensi:

http://riekonaicha.co.cc/2010/02/polimer-biodegradable-dari-pati/ diunduh 02 April 2010

Bioplastik, Mari Kita Mencoba Membuatnya

Sebelum mengetik lebih jauh, saya ingin memberikan rasa terima kasih pada Brandon Sweeny dan rekan, anak-anak muda dari AS, yang telah membagikan materi berikut ini di internet.

BioPlastik adalah plastik yang diperoleh dari bahan-bahan bio masa yang dapat diperbaharui (renewable). Plastik ini berbeda dari plastik konvensional yang diproduksi dengan bahan dasar petroleum. Kenapa sih perlu dunia ini membutuhkan bioplastik? Dan bagaimana cara membuat bioplastik secara sederhana?

Plastik dibutuhkan dalam berbagai keperluan sehari-hari dalam kehidupan modern ini. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, 100 juta ton plastik konvensional berbahan dasar petroleum diproduksi tiap tahun. Dibutuhkan 7 juta barel minyak per hari untuk memperoleh bahan dasar plastik dan untuk memproduksinya.

Bayangkan, berapa banyak polusi dan penggunaan bahan bakar fosil yang bisa ditekan, apabila bio plastik ini digunakan di seluruh dunia. Belum lagi masalah sampah plastik konvensional yang tidak terurai, dan mencemari lingkungan.

Sebelum kita mulai, mari sedikit kita mengulas mengenai kimia dari polimer. Polimer adalah bahan utama dari semua plastik. Plastik yang ideal memiliki rantai polimer yang sangat panjang dan lurus yang membuatnya kuat dan lentur. Sedangkan tajin tepung jagung (salah satu bahan organik yang akan kita coba untuk membuat bioplastik) terdiri dari 2 komponen dasar: amilose dan amilopektin. Amilosa adalah polimer yang lurus dan panjang, persis seperti yang kita butuhkan. Amilopektin, di sisi lain, adalah polimer yang pendek dan bercabang, yang artinya: ini akan menghasilkan plastik yang kaku dan rapuh.
Ada 2 hal yang kita akan lakukan untuk meningkatkan sifat dari plastik kita ini.

Pertama, teknik ini sangat sederhana yang dinamakan hidrolisis asam (acid hyrolysis) dengan menambahkan cuka ke dalam plastik, kita bisa mematahkan cabang amilopektin yang membuat plastik menjadi kaku dan rapuh.

Kedua, kita akan menambahkan plasticizer, bahan ini bisa didapatkan dari toko kimia atau toko grosir dengan sebutan gliserin. Gliserin berperan sebagai pelumas pada tingkat molekul. Untuk memmahaminya, bayangkan saja semangkok mi lengket dan kempal, lalu kita menuangkan minyak sayur ke atas mi agar tidak begitu lengket lagi.

Jika Anda membutuhkan plastik yang lentur, terutama untuk tas, tambahkan lebih banyak gliserrin, tapi jika ingin plastik yang kaku, maka gunakan lebih sedikit gliserin.

Pengen mencoba membuat bioplastik secara sederhana dengan tepung jagung?

Ini dia caranya kalau pengen nyoba bikin bioplastik sendiri:

Bahan:
1. Satu sendok makan tepung jagung atau tepung maizena

2. Empat sendok makan air

3. Satu sendok teh gliserin

4. Satu sendok teh cuka dapur

Cara Membuat:

  • Masukkan semua bahan ke dalam panci kecil dan panaskan dengan api kecil
  • Aduk-aduk bahan tadi sambil dipanaskan hingga adonan berbentuk seperti jel, pecahkan gelembung udara yang biasa agar hasilnya bagus
  • Matikan api kompor, dan tuangkan adonan ke atas alas, atau cetakan. Jika ingin membuat plastik dalam bentuk lembaran, tuang dan ratakan adonan di atas alas dengan luas yang cukup, diamkan selama sekitar satu hari.

Jadilah percobaan kita membuat plastik dari bahan organik.

Referensi :

http//anunyaanu.blogspot.com/2009/06/bioplastik-mari-mencoba-membuatnya

diunduh 12 Aprril 2010.

PENGGUNAAN DAN DAMPAK YANG DITIMBULKAN BIOTEKNOLOGI DALAM KEHIDUPAN

PENGGUNAAN DAN DAMPAK YANG DITIMBULKAN BIOTEKNOLOGI DALAM KEHIDUPAN

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri

Mata Kuliah : Bioteknologi

Dosen : Ina Rosdiana Lesmanawati, M.Si

Disusun Oleh:

TARJAKI

07460915

TARBIYAH / BIO– C / VI

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SYEKH NURJATI CIREBON

2010

I . Pendahuluan
Apakah bioteknologi itu? Secara umum dapat dikatakan bahwa bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip –prinsip ilmiah dalam menggunakan mokroorganisme untuk menghasilkan produk dan jasa guna memenuhi kebutuhan manusia. Produk itu misalnya energi, bahan makanan dll, sedangkan jasa misalnya membersihkan lingkuungan, memisahkan logam dari bijih dll.
Bioteknologi sebenarnya gabungan dari beberapa ilmu antara lain: biokimia, mikrobiologi, biologi moekuler, genetika dan fisika. Adapun mahluk hidup yang berperan dalam bioteknologi meliputi hewan, tumbuhan, mikroorganisme dan juga manusia. Bioteknologi dengan memanfaatkan manusia misalnya bayi tabung.
Pernahkah memikirkan bagaimana proses pembuatan tempe, tapai, oncom, kecap, roti dan tuak? Semua makanan dan minuman tersebut merupakan produk bioteknologi, yang memanfaatkan jamur dalam pembuatanya. Tempe dan tapai merupakan contoh bioteknologi konvensional yang pembuatanya biasanya dilakukan hanya berdasarkan pengalaman yang diwariskan secara turun menurun, tanpa memahami organisme apa yang berperan. Sebaliknya dalam bioteknologi modern, para pakar melakukan penelitian terhadap proses yang terjadi di dalam tubuh mahluk hidup yang dimanfaatkan, bagaimana reaksinya dan faktor apa saja yang mempengaruhi sehingga dapat diperoleh produk dan jasa dalam jumlah yang besar.
Negara kita merupakan negara yang memiliki keanekaragaman organisme yang tinggi. Organissme tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan hidup manusia. Maka seharusnya kita unggul dalam bidang teknologi. Ini merupakan tantangan bagi generasi muda untuk menemukan dan mengembangkan bioteknologi untuk kesejahteraan bangsa dan negara.
Dalam makalah ini akan dibahas penggunaan organisme dalam bioteknologi dan perananya serta produk produk yang dihasilkan dari pemanfaatan organisme tersebut. Selain itu juga akan di bahas mengenai dampak positif dan negatif dari penggunaan bioteknologi tersebut.
II. Penggunaan Mikroorganisme dalam Bioteknologi

Beberapa jenis jamur dan bakteri dimanfaatkan untuk menghasilkan berbagai macam makanan atau minuman misalnya tempe dan yoghurt, makanan tersebut sampai saat ini masih ada yang dibuat secara tradisional, namun ada juga yyang sudah dikembangkan dengan cara modern.
A. Penghasil Bahan Makanan dan Minuman
Beberapa jenis jamur dapat digunakan untuk menghasilkan zat pewarna makanan. Jamur Neurospora sitophilla (pada oncom) misalnya, dapat menghasilkan zat warna merah atau oranye. Zat warna ini merupakan zat pewarna alami. Pewarna alami untuk makanan lebih aman dibandingkan dengan pewarna buatan, karena tidak mengandung bahan sintesis.
Pada pembuatan roti, ragi Sacharomyces ditambahkan pada adonan tepung gandum sehingga terjadi proses fermentasi, persamaan reaksinya sebagai berikut:
C6H12O6 --> 2 C2H5OH + 2CO2 + 21 kal + 2 ATP

Gelembung – gelembung gas karbondioksida yang terbentuk oleh Mikroorganisme berguna untuk mengembangkan adonan roti, sedangkan alkohol dibiarkan menguap. Proses pembuatan tuak dan bir juga mengikuti persamaan reaksi fermentasi tersebut. Bahan baku tuak dapat berupa ketan, sedangkan bahan pembuatan bir berupa biji padi padian yang dikecambahkan dahulu kemudian dikeringkan. Kecambah yang kering ini kemudian dibuat tepung dan akhirnya diberi ragi sehingga terjadi proses fermentasi.
Asam cuka dapat diproduksi dengan memanfaatkan bakteri asam cuka (Acetobacter). Bahanya berupa gula, yang diubah menjadi asam cuka, air nira juga dapat berubah menjadi asam cuka setelah disimpan beberapa lama, karena aktivitas bakteri asam cuka.
B. Penghasil Protein Sel Tunggal
Protein sel tunggal (PST) merupakan protein yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan berada di dalam sel mikroorganisme tersebut. Protein ini beratnya mencapai 80 % dari berat total sel. Mikroorganisme tersebut meliputi ganggang dan bakteri. Mikroorganisme memiliki kemampuan reproduksi sangat cepat, sehingga dapat dihasilkan protein dalam jumlah banyak dalm waktu singkat. Contoh dari mikroorganisme penghasil sel tunggal adalah:
1. Bakteri Methylophilus methylotrophus. Protein dari bakteri ini memiliki kandungan asam nukleat yang tinggi yang sulit dicerna oleh manusia, sehingga diolah dan digunakan untuk makanan ternak.
2. Ganggang hijau Chlorella. Ganggang hijau yang hidup di air tawar inimenghasilkan protein yang di manfaatkan untuk obat atau makanan tambahan (suplement). Selain itu, ganggang spirulina juga diketahui merupakan sumber PST. Negara USA sedang mengembangkan penelitian terhadap ganggang ini karena kadar asam nukleatnya rendah.

C. Penghasil Energi
Beberapa mikroorganisme melakukan proses fermentasi dan menghasilkan zat organik misalnya senyawa ethanol. Pembuatan alkohol memerlukan bahan baku karbohidrat, misalnya gula tebu. Bahan baku tersebut kemudian diberi mikroorganisme berupa sel ragi. Sel –sel ragi mengubah karbohidrat menjadi alkohol. Reaksi tersebut juga menghasilkan karbondioksida.
Etanol merupakan bahan baku utama dari gasohol. Gasohol adalah bahan bakar campuran bensin denga etanol kering. Gasohol merupakan bahan bakar ramah lingkungan dan untuk mengurangi bahan bakar fosil.
Sumber energi alternatif lainya adalah biogas. Biogas adalah gas metana hasil penguraian sampah organik secara anaerobik oleh mikroorganisme. Sampah organik tersebut dimasukan kedalam suatu tangki pencerna. Bakteri anaerob yang hidup di dalamnyaakan mencerna sampah dan menghasilkan metana. Gas ini kemudian dialirkan kerumah dan dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk memasak seperti halnya gas elpiji.
Keuntungan pengguunaan biogas antara lain biaya pengolahanya lebih murah dan sisa pemrosesan dapat dijadikan pupuk organik, bebas asap dan bahan baku melimpah.


D. Penghasil Antibiotik
Antibiotik penicilin diihasilkan oleh jamur Penicillium . penisilin ditemukan secara tidak sengaja oleh alexander Flemming pada tahun 1929. Ia mengamati bakteri yang dipeliharanya tidak dapat hidup dalam tabung yang terkontaminasi jamur Penicillium. Flemming menduga jamur tersebut menghasilkan zat antibiotik sehingga mikroorganisme lain tidak dapat hidup disekitarnya. Setelah diteliti ternyata jamur itu menghasilkan zat antibiotik yang kemudian di beri nama penisilin.
Namun kemudian bakteri menjadi kebal terhadap penisilin, sehingga penderita tidak dapat disembuhkan. Keaadaan ini memicu para ahli untuk mencari mikroorganisme lain yang mampu membunuh bakteri yang kebal terhadap penisilin. Hasilnya diremukan jamur Cephalosporium yang menghasilkan antibiotik sefalosporin untuk obat radang paru-paru dan jamur Streptomyces yang menghasilkan antibiotik Streptomisin untuk obat TBC.

E. Pencerna Limbah
Limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga dan pabrik dapat mencemari lingkungan.sebelum dibuang ke lingkungan seharusnya limbah diolah terlebih dahulu di unit pengolahan limbah. Proses pengolahan limbah tersebut dibantu oleh bakteri. Bakteri akan mencerna limbah, sehingga hancuran limbah dapat dipisahkan antara endapan dan air pelarutnya. Endapan dapat diolah menjadi pupuk sedangkan airnya akan dibuang ke lingkungan. Dengan demikian air yang dibuang kelingkungan sudah tidak mengandung bahan pencemar lingkungan.

F. Pemisah Logam dari Bijihnya
Pemanfaatan mikroorganisme untuk memisahkan logam dari biji logam diterapkan di tambang logam. Ada beberapa bakteri kemosintesis yang hidup dari zat anorganik seperti tembaga, besi dan belerang. Bakteri kemosintesis adalah bakteri yang dapat membuat materi organik dari senyawa anorganik dengan memanfaatkan bakteri dari senyawa anorganik tersebut. Logam tidak dapat dimanfaatkan apabila masik terikat dengan bijihnya/bebatuan. Aktivitas bakteri kemosintesis tersebut dapat memisahkan logam dari bijihnya. Misalnya, bakteri Thiobacillus ferroxidan untuk memisahkan tembaga dari bijihnya.

G. Penghasil Asam Amino
Asam amino adalah senyawa penyusun protein. Gabungan beberapa senyawa asam amino akan membentuk protein. Asam amino tersebut ada yang bersifat esensial bagi kita. Artinya tubuh kita tidak dapat memproduksi asam amino tersebut. Asam amino bagi manusia ada 20 macam. Asam amino esensial dapat kita peroleh melalui makanan atau suplement. Saat ini ditemukan beberapa species bakteri yang mampu menyusun asam amino esensial. Contohnya Corinebacterium glutamicum, yang mampu menghasilkan asam glutamat.

H. Meningkatkan Produksi Pertanian
Salah satu mikroorganisme yang dapat meningkatkan produksi pertanian adalah bakteri Rhizobium. Diakar tanaman polong terbentuk bintil-bintil akar karena terdapat bakteri tersebut di dalamnya. Bakteri ini mampu menambat nitrogen dari udara, sehingga tanaman polong memperoleh pupuk gratis dari bakteri tersebut. Tanaman memperoleh nitrogen untuk membentuk protein dan untuk pertumbuhan tanaman. Saat ini telah dikembangkan strain/galur bakteri yang mampu menambat nitrogen secara efektif. Strain bakteri tersebut diberi nama legin yang dapat disimpan dan dibiakan di dalam medium untuk dijual.legin disebarkan disawah agar tanaman kacang atau kedelai dapat bersimbiosis mutualisme dengan bakteri tersebut. Diharapkan produksi polong meningkat dan tanah menjadi subur.
Hama dan penyakit sering menyerang tanaman. Penyemprotan dengan menggunakan bahan kimia dapat mencemari lingkungan. Bakteri Bacillus thuringiensis misalnya, dapat menyerang dan mematikan ulat yang menjadi hama bagi tanaman. Maka bakteri tersebut dikembangkan, kemudian disemprotkan ke lahan pertanian agar dapat mematikan ulat hama tanaman. Pemberantasan hama tanaman dengan menggunakan jasa mahluk hidup dikenal dengan pengendalian secara biologi.

III. Dampak Bioteknologi

Bioteknologi sangat membantu dan bermanfaat bagi umat manusia. Sampai sat ini para ahli terus melakukan penelitian dalam bidang bioteknologi untuk mendapatkan produk dan jasa yang dibutuhkan. Namun disamping dampak positif ada pula dampak negatif yang tak dapat dielakan.
A. Dampak Positif
1. Bioteknologi dapat mengatasi kekurangan bahan makanan (protein dan vitamin). Dengan bioteknologi, bahan makanan dapat diproduksi secara lebih cepat tanpa memerlukan ruangan yang luas (misal PST).
2. Membantu mengatasi masalah kesehatan dengan menyediakan obat-obatan untuk memberantas penyakit secara lebih murah.
3. Menyediakan berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam asetat, gula, bahan makanan, protein, vitamin.
4. Mentediakan energi, misalnya biogas.
5. Memperbaiki lingkungan (misal bakteri pencerna limbah)
6. Mengatasi kesulitan memperoleh keturunan (bayi tabung).

B. Dampak Negatif
Tidak semua masyarakat menerima bioteknologi, karena menganggap melawan kodrat alam. Padahal sebenarnya para ahli hanya mencontoh peristiwa yang terjadi di alam. Bioteknologi yang menimbulkan kontroversi misalnya bayi tabung, pengklonan manusia dan transplantasi organ.
Belum ada hukum yang mengikuti perkembangan bioteknologi, misalnya hukum tentang nenek yang mengandung cucunya.
Ada kekhawatiran keterampilan merekayasa gen dimanfaatkan untuk kejahatan, misalnya mengubah gen bakteri untuk menjadi ganas dan digunakan untuk senjata biologi.
Munculnya organisme transgenik yang belum diketahui dampaknya. Organisme transgenik dikhawatirkan justru akan mempengaruhi keseimbangan alam, sulit dikendalikan atau dapat membahayakan keselamatan manusia.

VI. Kesimpulan
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip ilmiah dengan menggunakan organisme untuk menghasilkan produk dan jasa guna memenuhi kebutuhan manusia. Bioteknologi dapat dibedakan menjadi bioteknologi tradisional dan modern. Bioteknologi tradisional dilakukan hanya berdasarkan pengalaman yang diwariskan secara turun temurun, sebaliknya bioteknologi modern dilakukan dengan dilandasi prinsip ilmiah dan berdasarkan kajian yang mendalam. Bioteknologi dapat diterapkan pada mikroorganisme, tumbuhan, hewan dan manusia. Contoh mokroorganisme penghasil makanan, penghasil protein sel tunggal dll,
Sampai saat ini bioteknologi masih menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan. Kalangan yang mendukung adalah kalangan yang memandang bioteknologi dari sudut manfaatnya. Sedangkan kalangan yang kontra terhadap bioteknologi adalah kalangan yang memandang bioteknologi dari dampak negatifnya.

Daftar Pustaka
Syamsuri, Istamar dkk, 2006. Sains Biologi.Jakarta : Erlangga.
Animous. 2008. Mendekatkan Bioteknologi ke Hati Pelajar Indonesia (Roadshow ibiotech). http://netsains.com. Diunduh 08 Mei 2010.